Tidur adalah kebutuhan dasar manusia yang tidak dapat
diganggu gugat pelaksanaannya. Secara biologis normal, mansia dapat bertahan
tidak makan selama dua minggu, namun akan mengalami gangguan kesehatan serius
jika tidak tidur dalam waktu 3 x 24 jam.
Tidur sehat adalah dambaan setiap
orang. Dengan tidur yang sehat maka akan memberikan dampak jangka panjang pada
kesejahteraan fisik dan psikis manusia. Yang banyak diterima oleh kita mengenai
tidur delapan jam sehari sebagai tidur sehat ternyata dipatahkan oleh
penelitian Daniel F. Kripke, seorang
professor ahli psikiatri dari Universitas California.
Hasil penelitiannya selama sekitar
enam tahun di Amerika Serikat dan jepang menyimpulkan bahwa tidur selama
delapan jam sehari memiliki resiko kematian lebih cepat dibandingkan selama 6-7
jam sehari. Penelitian tersebut melibatkan responden berusia antara 30-120
tahun.
Sebenarnya masalah tidur sehat ini
sudah dicontohkan Nabi Muhammad saw. sejak lebih dari 14 abad yang lalu.
Untuk hidup sehat kita bisa memulainya
dari hal kecil, seperti meneladani bagaimana cara tidur Rasulullah saw. Tidur
Rasulullah saw. merupakan cara tidur yang sangat baik bagi kesehatan, setiap
posisi dan waktu yang beliau pilih untuk tidur sangat bermanfaat bagi kesehatan
bahkan jauh sebelum ilmu kedokteran berkembang seperti sekarang.
Ibnu
Qayyim berkata : “Barangsiapa yang memperhatikan pola tidur dan bangun
beliau, niscaya mengetahui bahwa tidur beliau tersebut paling proporsional dan
paling bermanfaat untuk badan, organ, dan kekuatan”.
Beliau tidur sekitar jam 9 malam dan
bangun sekitar jam 2 pagi dini hari (kurang lebih 5 jam tidur) untuk mendirikan
sholat tahajjud hingga waktu sholat shubuh. Kemudian beliau beristirahat
sejenak hingga waktu terbitnya matahari.
Posisi tidur Rasulullah saw. adalah
miring ke sebelah kanan, kemudian beliau berbalik bertumpu sedikit pada sisi
kiri agar proses pencernaan lebih cepat Karen condongnya lambung di atas hati.
Kemudian beliau kembali tidur bertumpu pada sisi kanan lagi, agar makan segera
larut dari lambung. Jadi posisi permulaan dan posisi terakhir tidur bertumpu
pada sisi kanan. Selain bermanfaat bagi pencernaan, ada tiga manfaat lain yang
dapat diambil dari posisi tidur miring ke sebelah kanan.
Untuk
jalan napas. Tidur miring ke sebelah kanana dapat mencegah jatuhnya lidah
ke belakang yang dapat menyumbat jalan napas. Lain halnya jika tidur pada
posisi telentang maka relaksasi lidah pada saat tidur dapat mengakibatkan
penghalangan jalan napas, penampakkan dari luar berupa mendengkur.
Orang yang mendengkur mengakibatkan
tubuh kekurangan oksigen, malah kadang-kandang dapt terjadi terhentinya napas
untuk beberapa detik yang akan membangunkan orang yang tidur dengan posisi
demikian. Orang tersebut biasanya akan bangun dengan keadaan pusing karena
kurangnya pasokan oksigen ke otak. Tentunya ini sangat menggangu tidur kita.
Untuk
jantung. Tidur miring ke sebelah kanan mebuat jantung tidak tertimpa organ
lainnya, ini karena posisi jantung yang memang berada lebih di sebelah kiri.
Tidur bertumpu pada sisi kiri menyebabkan curah jantung yang berlebihan karena
darah yang masuk ke atrium juga
banyak, sebab paru-paru kanan berada di atas sedangkan paru-paru kanan
mendapatkan pasokan darah yang lebih banyak dari paru-paru kiri.
Bagi
kesehatan paru-paru. Pau-paru kiri lebih kecil dibandingkan paru-paru
kanan. Jika tidur miring ke sebelah kanan, jantung akan jatuh ke sebelah kanan.
Itu tidak menjadi masalah karena paru-paru kanan besar, lain halnya kalau tidur
betumpu pada sebelah kir, jantung akan menekan paru-paru kiri yang berukuran
kecil.
Meluruskan punggung pada saat tidur,
manfaatnya adalah supaya organ-organ dalam tidak tertekan, posisi tersebut juga
melancarkan darah.
Sedikit menekuk kaki. Di dunia
kedokteran seorang dokter akan meminta pasien menekuk kakinya jika dokter
tersebut akan memeriksa perut pasien. Fungsi dari sedikit menekuk kaki adalah
untuk mengendurkan otot-otot perut sehingga lebih mundah untuk diperiksa.
Menekuk kaki sedikit pada saat tidur menolong organ-organ dan otot-otot perut
itu sendiri untuk relaksasi lebih sempurna, sehingga tidur kita lebih nyaman.
Menggunakan telapak tangan sebagai
bantal. Kita tentu mendengar bahwa posisi leher sangat mempengaruhi kualitas
tidur. Leher yang tidak lurus pada saat tidur menyebabkan sakit leher pada saat
bangun dan biasanya ini menetap beberapa lama sehingga mengganggu aktifitas.
Maha suci Allah yang menciptakan tangan sedemikian rupa sehingga apabila kita
melihat orang yang tidur dengan telapak tangan sebagai bantal maka antara
kepala, leher dan punggung tercipta garis lurus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar